Pertamina Group: Energi Terbarukan yang Mengubah Penerbangan Selamanya

Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:56:22 WIB

Bali - Dalam sebuah terobosan yang mengguncang industri penerbangan, PT Pertamina Group dengan bangga memperkenalkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) kepada Virgin Australia Airlines. Dengan langkah inovatif ini, Virgin Australia menjadi maskapai internasional pertama yang mengadopsi SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Momen bersejarah ini dirayakan dalam seremoni “First International Uplift” yang meriah di Bali International Airshow, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, bersemangat menyatakan, “Hari ini menandai langkah monumental bagi Indonesia dalam menjawab tantangan energi global. SAF bukan hanya solusi untuk mengurangi jejak karbon, tetapi juga menjaga kelangsungan penerbangan tanpa memerlukan perubahan pada pesawat atau infrastruktur yang ada.”

SAF yang disuplai telah mendapatkan sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Eropa (RED-EU). “Dengan memenuhi standar internasional dari American Society of Testing and Materials (ASTM), SAF kami diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF), siap untuk dilaporkan kepada International Civil Aviation Organization (ICAO),” tambah Maya.

“Keberhasilan ini bukan hanya tentang pengurangan emisi karbon dari bahan bakar fosil, tetapi juga tentang inovasi yang membawa kita ke arah yang lebih baik. SAF kami terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah dan 61,57% avtur fosil,” jelasnya, menyoroti pentingnya teknologi ramah lingkungan.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, menyambut kerjasama ini dengan optimisme tinggi. “Kemitraan antara Indonesia dan Australia menunjukkan komitmen kami untuk mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi ramah lingkungan yang nyata. Bersama, kami menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk industri penerbangan,” katanya dengan penuh semangat.

Dalam acara Bali International Airshow, sekitar 160 kiloliter SAF disuplai untuk pesawat Boeing 737 Virgin Australia, yang terbang pada 18 dan 19 September 2024. Maskapai ini juga melayani rute dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast, memperluas jangkauan penerbangan yang lebih ramah lingkungan.

Penyuplai SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai menggunakan metode chain of custody tipe mass balance, memungkinkan campuran avtur konvensional dengan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki yang sama. Pencatatan untuk avtur dan SAF tetap dilakukan secara terpisah, memastikan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen PT Pertamina Group dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang dihasilkan dari limbah dan diolah bersama bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan pencapaian ini sebagai langkah penting bagi Pertamina. “Dengan penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai, kami menunjukkan bahwa produk Pertamina telah diterima di tingkat global. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari upaya kami untuk mengurangi jejak karbon dan menyediakan bahan bakar aviasi yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Dengan langkah berani ini, Pertamina Group dan Virgin Australia Airlines tidak hanya membawa penerbangan berkelanjutan ke level baru, tetapi juga menginspirasi industri penerbangan global untuk bertransformasi. Penerbangan berkelanjutan kini bukan hanya sebuah harapan—itu adalah kenyataan yang sedang terbang tinggi menuju masa depan yang lebih cerah!

Terkini