Pertamina Group: Melangkah Pasti Menuju Penerbangan Hijau

Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:39:30 WIB

Bali - Dalam langkah yang mengguncang dunia penerbangan, PT Pertamina Group memperkenalkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk Virgin Australia Airlines. Dalam momen bersejarah ini, Virgin Australia menjadi maskapai internasional pertama yang menikmati SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Perayaan ini berlangsung dalam seremoni “First International Uplift” di Bali International Airshow yang penuh semangat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, dengan penuh antusiasme mengungkapkan, “Hari ini menandai tonggak penting bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan energi global. SAF bukan hanya solusi inovatif untuk mengurangi jejak karbon, tetapi juga menjaga kelangsungan operasional penerbangan tanpa perlu merombak pesawat atau infrastruktur bandara yang ada.”

SAF yang disuplai telah mendapatkan sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Eropa (RED-EU). “Dengan standar internasional dari American Society of Testing and Materials (ASTM), SAF kami juga diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF), siap untuk dilaporkan kepada International Civil Aviation Organization (ICAO),” tambah Maya.

“Keberhasilan ini tidak hanya mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, tetapi juga menjadi contoh nyata inovasi di sektor energi. SAF kami terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah dan 61,57% avtur fosil,” jelasnya, menekankan pentingnya teknologi dalam pengurangan emisi.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah besar menuju visi Net Zero Emission. “Kemitraan antara Indonesia dan Australia menunjukkan komitmen kami untuk bersama-sama mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi ramah lingkungan. Bersama, kita sedang membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk industri penerbangan,” katanya dengan semangat.

Selama Bali International Airshow, sekitar 160 kiloliter SAF disuplai untuk pesawat Boeing 737 Virgin Australia yang terbang pada 18 dan 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast, memperluas jangkauan penerbangan berkelanjutan ini.

Proses penyuplai SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai menggunakan metode chain of custody tipe mass balance, memungkinkan campuran avtur konvensional dan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki yang sama. Meskipun dicampur, setiap pencatatan untuk avtur dan SAF tetap dilakukan secara terpisah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen PT Pertamina Group dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang dihasilkan dari limbah dan diolah bersama bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa pencapaian ini adalah langkah penting bagi Pertamina. “Dengan penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai, kami menunjukkan bahwa produk Pertamina telah diakui secara global. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari usaha kami untuk mengurangi jejak karbon dan menghadirkan bahan bakar aviasi yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Dengan langkah berani ini, Pertamina Group dan Virgin Australia Airlines tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menetapkan standar baru untuk industri penerbangan global. Penerbangan berkelanjutan kini menjadi kenyataan yang tidak bisa diabaikan—sebuah langkah maju menuju langit yang lebih bersih dan cerah!

Terkini