Pertamina Group: Menyalakan Perubahan di Industri Penerbangan

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:42:42 WIB

Bali - PT Pertamina Group baru saja membuat gebrakan yang mengubah lanskap penerbangan global dengan memperkenalkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk Virgin Australia Airlines. Dalam momen bersejarah ini, Virgin Australia menjadi maskapai internasional pertama yang merasakan manfaat SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Perayaan ini berlangsung dalam seremoni “First International Uplift” yang meriah di Bali International Airshow, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, menyatakan dengan semangat, “Hari ini menandai komitmen Indonesia untuk beradaptasi dengan tuntutan energi di industri penerbangan global. SAF adalah langkah inovatif yang tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga menjaga kelangsungan operasional tanpa perlu mengubah pesawat atau infrastruktur yang ada.”

SAF yang disuplai telah mendapatkan sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Eropa (RED-EU). “Dengan memenuhi standar internasional dari American Society of Testing and Materials (ASTM), SAF kami juga diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF), yang dapat dilaporkan kepada International Civil Aviation Organization (ICAO),” tambah Maya.

“Keberhasilan ini mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil secara signifikan. SAF kami terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah dan 61,57% avtur fosil,” jelasnya, menyoroti pentingnya inovasi dalam pengurangan emisi.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, menyambut baik kerjasama ini sebagai langkah besar menuju target Net Zero Emission. “Kolaborasi antara Indonesia dan Australia ini menunjukkan komitmen kami untuk mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi ramah lingkungan. Bersama-sama, kita menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk sektor aviasi,” katanya penuh antusias.

Sekitar 160 kiloliter SAF disuplai untuk pesawat Boeing 737 Virgin Australia selama Bali International Airshow pada 18 dan 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast, memperluas jangkauan penerbangan berkelanjutan ini.

Penyuplai SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola dengan metode chain of custody tipe mass balance, memungkinkan campuran avtur konvensional dan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki yang sama. Meskipun dicampur, setiap pencatatan untuk avtur dan SAF tetap dilakukan secara terpisah untuk menjaga transparansi.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen PT Pertamina Group dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang dihasilkan dari limbah dan diolah bersama bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan pencapaian ini sebagai tonggak penting bagi Pertamina. “Dengan penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai, kami menunjukkan bahwa produk Pertamina telah diterima di pasar global. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari usaha kami untuk mengurangi jejak karbon dan menghadirkan bahan bakar aviasi yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Dengan langkah berani ini, Pertamina Group dan Virgin Australia Airlines tidak hanya membentuk masa depan penerbangan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga menginspirasi seluruh dunia untuk mengadopsi solusi inovatif demi menjaga lingkungan. Penerbangan berkelanjutan kini bukan lagi sekadar impian—itu adalah kenyataan yang sedang terbang tinggi!

Terkini