Daftar Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:10:19 WIB
Daftar Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

JAKARTA - Permintaan global terhadap nikel terus melonjak seiring meningkatnya tren kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan

Logam ini menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, menjadikannya komoditas strategis di pasar dunia. Tak heran, berbagai negara berlomba memperluas eksplorasi dan produksi nikel untuk memenuhi kebutuhan industri modern.

Menurut U.S. Geological Survey (USGS) 2024, cadangan nikel dunia saat ini mencapai lebih dari 350 juta ton, dengan total 130 juta ton di antaranya tercatat sebagai cadangan terbukti. Ketersediaan yang melimpah membuat nikel menjadi salah satu sumber daya alam paling diminati, terutama di era transisi menuju energi bersih.

Berikut daftar 10 negara penghasil nikel terbesar di dunia, termasuk Indonesia yang kini menempati posisi teratas.

1. Indonesia — Raja Nikel Dunia

Indonesia kini menjadi produsen nikel terbesar di dunia. Negara ini memiliki sumber daya nikel yang sangat besar, mencapai 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam. Cadangan terbukti juga sangat melimpah, yaitu sekitar 5,2 miliar ton bijih dan 57 juta ton logam.

Potensi besar ini tersebar di berbagai wilayah, antara lain Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Banyak di antaranya masih belum dikembangkan sepenuhnya, membuka peluang ekspansi besar bagi industri pertambangan nasional.

Indonesia berhasil memproduksi 1,6 juta metrik ton nikel pada 2022, menyumbang 48,48 persen dari total produksi global. Setahun kemudian, produksinya meningkat signifikan menjadi 2,2 juta ton.

Salah satu proyek terbesar di tanah air adalah Proyek Weda Bay di Maluku, yang dimiliki oleh Tsingshan Holding Group. Tambang ini telah menghasilkan 516,7 juta ton nikel dan menjadi simbol kuatnya posisi Indonesia di industri global.

2. Filipina — Pesaing Terdekat di Asia Tenggara

Meski tak sebesar Indonesia, Filipina juga dikenal sebagai pemain penting di pasar nikel dunia. Menurut data USGS, negeri ini memiliki cadangan sekitar 4,8 juta ton.

Salah satu tambang terbesar di sana adalah Taganito di Surigao del Norte, yang memproduksi 70,41 ribu ton nikel pada 2023 dan diperkirakan akan beroperasi hingga 2049. Tambang besar lainnya adalah Rio Tuba di Palawan, dengan produksi 39,2 ribu ton nikel.

3. Kaledonia Baru — Kecil tapi Kaya Nikel

Meski hanya memiliki luas 18.575 km², Kaledonia Baru menyimpan cadangan nikel yang lebih besar daripada Rusia. Negara kecil di Pasifik ini memiliki sekitar 7,1 juta ton cadangan nikel.

Pada 2023, produksi nikel di Kaledonia Baru mencapai 230.000 ton, meningkat dari 200.000 ton pada tahun sebelumnya. Keberhasilan ini membuat negara tersebut tetap menjadi salah satu pemain penting di pasar global.

4. Rusia — Pemasok Tradisional Logam Dunia

Rusia dikenal sebagai produsen nikel berpengalaman dan pernah menjadi pemasok terbesar kedua setelah China pada 2023. Saat itu, Rusia menyalurkan 154.300 ton nikel ke pasar internasional, termasuk ke London Metal Exchange (LME).

Cadangan nikel Rusia diperkirakan mencapai 8,3 juta ton, menjadikannya salah satu negara dengan potensi logam besar di dunia.

5. Kanada — Eksportir Utama ke Amerika Serikat

Dengan cadangan mencapai 2,2 juta ton, Kanada mampu mempertahankan posisi sebagai salah satu produsen utama nikel global. Negara ini menghasilkan 180.000 ton nikel pada 2023, naik dari 143.000 ton pada tahun sebelumnya.

Wilayah tambang utamanya tersebar di Ontario, Quebec, Newfoundland, dan Labrador. Sekitar 40 persen produksi nikel Kanada diekspor ke Amerika Serikat, sementara 12 persen lainnya dikirim ke China.

6. Australia — Pemilik Cadangan Terbesar Kedua di Dunia

Australia memiliki salah satu cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 14 juta ton, hanya kalah dari Indonesia. Produksi nikel Australia juga meningkat dari 155.000 ton pada 2022 menjadi 160.000 ton pada 2023.

Negara ini menjadi mitra penting dalam rantai pasok global nikel, terutama bagi industri otomotif dan teknologi ramah lingkungan.

7. China — Produsen dan Investor Global

Meski cadangan nikel di China hanya sekitar 4,2 juta ton, negeri ini tetap menjadi kekuatan besar di industri karena investasi agresif di luar negeri. Produksi nikel domestik China mencapai 110.000 ton pada 2023.

Banyak perusahaan China mengembangkan tambang di Indonesia, seperti Tsingshan Group yang mengelola Proyek Weda Bay, serta Jiangsu Delong Nickel Industry Co yang beroperasi di Morowali dan Konawe, Sulawesi Tenggara.

8. Brasil — Pemilik Cadangan Raksasa di Amerika Selatan

Menurut USGS, Brasil memiliki cadangan sekitar 16 juta ton nikel, menjadikannya salah satu yang terbesar di dunia setelah Indonesia dan Australia.

Namun, kapasitas produksinya masih terbatas. Pada 2023, Brasil hanya memproduksi 89.000 ton nikel, jauh di bawah potensi yang dimilikinya.

9. Kuba — Produksi Fluktuatif tapi Potensial

Produksi nikel di Kuba sempat mengalami penurunan, dari 46.400 ton pada 2022 menjadi 45.200 ton pada 2023. Meski begitu, laporan GlobalData memperkirakan bahwa produksi nikel Kuba akan meningkat kembali menjadi 46.100 ton pada 2025.

Dengan cadangan besar yang belum tergarap maksimal, Kuba masih punya peluang untuk memperkuat posisi di pasar global.

10. Negara Lain — Kontributor Tambahan Pasar Global

Selain sepuluh negara utama, beberapa negara lain juga turut menyumbang produksi nikel dunia. Berdasarkan data USGS, gabungan produksi dari negara-negara tersebut mencapai 380.000 ton, dengan total cadangan sekitar 9,1 juta ton.

Kontribusi dari negara-negara kecil ini tetap penting dalam menjaga stabilitas pasokan global, terutama di tengah meningkatnya permintaan dari sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Dari daftar tersebut, Indonesia jelas menjadi pusat perhatian dunia karena dominasinya dalam pasar nikel global. Dengan cadangan terbesar dan kebijakan hilirisasi yang agresif, Indonesia tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga mulai naik kelas sebagai pusat industri pengolahan nikel dan baterai dunia.

Perlombaan negara-negara dalam memproduksi nikel mencerminkan betapa strategisnya logam ini dalam mendukung masa depan industri kendaraan listrik dan energi hijau. Dalam konteks ini, keberhasilan Indonesia menjadi produsen nomor satu bukan hanya prestasi ekonomi, tetapi juga simbol kekuatan baru dalam peta energi global yang berkelanjutan.

Terkini