Harga BBM Pertamina,Shell, BP, dan Vivo Masih Stabil pada 10 November 2025

Senin, 10 November 2025 | 15:47:16 WIB
Harga BBM Pertamina Shell, BP, dan Vivo Masih Stabil pada 10 November 2025

JAKARTA - Stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih terjaga hingga pekan kedua November 2025.

Pada momentum Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, harga jual BBM di sejumlah penyedia seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo tidak mengalami perubahan. Kondisi ini menandakan adanya konsistensi kebijakan penetapan harga di tengah dinamika pasar energi global yang fluktuatif.

Kestabilan harga BBM tersebut memberikan rasa lega bagi masyarakat, terutama bagi para pengguna kendaraan pribadi dan pelaku transportasi yang selama ini sangat bergantung pada bahan bakar. Meskipun harga minyak mentah dunia sempat mengalami pergerakan, namun harga di dalam negeri masih terpantau stabil sejak penyesuaian yang dilakukan pada awal November 2025.

Harga BBM Pertamina Tetap pada Level Awal November

Dikutip dari laman resmi Pertamina, harga berbagai produk Pertamax Series dan Pertamina Dex Series tidak mengalami perubahan sejak awal bulan. Di wilayah DKI Jakarta, Pertamina masih mempertahankan harga jualnya sebagai berikut:

Pertalite Rp10.000 per liter

Solar subsidi Rp6.800 per liter

Pertamax Rp12.200 per liter

Pertamax Turbo Rp13.100 per liter

Pertamax Green Rp13.000 per liter

Dexlite Rp13.900 per liter

Pertamina Dex Rp14.200 per liter

Kebijakan harga yang stabil ini menunjukkan bahwa Pertamina masih berupaya menjaga daya beli masyarakat dan memastikan pasokan BBM nasional tetap aman. Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, kestabilan harga bahan bakar menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi biaya logistik dan inflasi nasional.

Selain itu, pemerintah dan Pertamina juga terus berkoordinasi untuk menjaga keseimbangan antara harga keekonomian dan daya beli masyarakat. Upaya tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha transportasi dan konsumen rumah tangga yang sangat bergantung pada energi fosil ini.

Harga BBM Shell Tidak Mengalami Perubahan

Tak hanya Pertamina, SPBU Shell juga mempertahankan harga jual bahan bakarnya sejak dilakukan penyesuaian harga pada 1 November 2025. Harga untuk seluruh jenis BBM di SPBU Shell Jakarta masih sama seperti sebelumnya.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

Shell Super Rp12.680 per liter

V-Power Rp13.260 per liter

V-Power Diesel Rp14.410 per liter

V-Power Nitro+ Rp13.480 per liter

Kebijakan stabil yang diterapkan Shell Indonesia ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen, sekaligus menyesuaikan dengan kondisi harga minyak global. Shell juga terus memantau pergerakan pasar untuk memastikan setiap perubahan harga dilakukan secara terukur dan transparan.

Selain itu, produk-produk Shell yang dikenal berorientasi pada efisiensi dan performa kendaraan tetap diminati oleh konsumen menengah ke atas yang mengutamakan kualitas bahan bakar tinggi.

BP Indonesia Pertahankan Harga Premium dan Diesel

Kondisi serupa juga terjadi di SPBU BP (British Petroleum). Hingga pertengahan November 2025, perusahaan energi asal Inggris tersebut belum melakukan penyesuaian harga BBM di seluruh jaringannya.

Berdasarkan data dari laman resmi BP, berikut rincian harga yang masih berlaku di wilayah Jakarta dan sekitarnya:

BP Ultimate Rp13.260 per liter

BP 92 Rp12.680 per liter

BP Ultimate Diesel Rp14.410 per liter

Stabilnya harga BBM di SPBU BP menunjukkan bahwa perusahaan masih mengikuti tren pasar yang sama dengan Pertamina dan Shell. Dengan tidak adanya perubahan harga, pengguna BBM BP dapat menikmati kestabilan biaya operasional kendaraan mereka, terutama di masa meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun.

BP Indonesia juga terus memperluas jaringan SPBU-nya di berbagai kota besar untuk memperkuat distribusi dan akses bagi konsumen.

Vivo Pertahankan Harga Solar di Tengah Keterbatasan Stok

Berbeda dari SPBU lain, Vivo Energy Indonesia hanya melakukan pembaruan harga untuk jenis BBM solar. Sejak pertengahan Oktober 2025, SPBU Vivo dilaporkan mengalami keterbatasan stok untuk produk bensin, sehingga saat ini hanya menjual varian Diesel Primus Plus.

Harga Diesel Primus Plus di SPBU Vivo tetap stabil di angka Rp14.410 per liter sejak awal November 2025. Keterbatasan pasokan bensin di sejumlah titik disebabkan oleh faktor logistik dan pasokan global, namun Vivo memastikan bahwa operasional SPBU tetap berjalan normal untuk memenuhi kebutuhan konsumen solar.

Langkah stabilisasi harga yang dilakukan Vivo mencerminkan upaya perusahaan menjaga kepercayaan pelanggan di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Kestabilan Harga BBM Jaga Kepercayaan Konsumen

Secara keseluruhan, kestabilan harga BBM di Indonesia pada pekan kedua November memberikan dampak positif terhadap kepercayaan masyarakat. Dengan tidak adanya kenaikan harga, konsumen dapat lebih tenang dalam mengatur pengeluaran bahan bakar harian mereka.

Di sisi lain, kestabilan ini juga membantu menekan potensi inflasi menjelang akhir tahun. Pasalnya, harga BBM merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi harga barang dan jasa di pasar domestik.

Selain menjaga stabilitas ekonomi, kondisi ini juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk terus memantau situasi energi global, khususnya harga minyak mentah dunia yang cenderung fluktuatif. Jika kondisi pasar global tetap terkendali, ada kemungkinan harga BBM domestik bisa dipertahankan hingga akhir tahun tanpa penyesuaian besar.

Harapan agar Tren Stabilitas Berlanjut

Stabilitas harga BBM selama Hari Pahlawan ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga penghujung tahun. Dengan berbagai merek besar seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo yang sama-sama mempertahankan harga, masyarakat diharapkan tetap mendapatkan kepastian dalam konsumsi energi harian.

Selain itu, kestabilan harga juga memberi ruang bagi pelaku industri dan logistik untuk mengatur perencanaan biaya secara lebih efisien. Bagi masyarakat umum, tidak adanya perubahan harga BBM berarti beban pengeluaran rumah tangga dapat tetap terjaga.

Ke depan, diharapkan kebijakan penetapan harga yang konsisten dan transparan terus dijaga agar tidak hanya memberikan kestabilan ekonomi, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap kebijakan energi nasional.

Terkini