Pasar Sepeda Motor Mulai Bergairah, Penjualan Oktober Tembus Ratusan Ribu Unit

Senin, 10 November 2025 | 15:47:19 WIB
Pasar Sepeda Motor Mulai Bergairah, Penjualan Oktober Tembus Ratusan Ribu Unit

JAKARTA - Penjualan sepeda motor di Indonesia kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah beberapa bulan stagnan.

Meski kenaikannya tidak terlalu signifikan, peningkatan distribusi unit di bulan Oktober 2025 menandakan bahwa pasar roda dua masih memiliki daya beli yang kuat di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.

Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada Oktober 2025 mencapai 590.326 unit, naik tipis sekitar 4,08 persen dibandingkan 567.173 unit pada September 2025. Lonjakan kecil ini menjadi sinyal positif bahwa konsumen mulai kembali melakukan pembelian, terutama berkat kehadiran berbagai model baru di pasar domestik.

Kinerja Penjualan Menunjukkan Tren Kenaikan Stabil

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, performa Oktober 2025 jauh lebih baik. Data AISI mencatat bahwa pada Oktober 2024, penjualan sepeda motor hanya mencapai 544.392 unit. Artinya, terdapat pertumbuhan sekitar 8,4 persen dalam setahun terakhir.

Kenaikan tersebut menjadi indikasi bahwa sektor otomotif roda dua tetap menjadi salah satu penopang industri kendaraan di Indonesia. Faktor seperti kemudahan pembiayaan, promosi menarik dari produsen, serta meningkatnya kebutuhan mobilitas harian menjadi pendorong utama permintaan.

Bahkan, sejumlah produsen besar diketahui semakin gencar meluncurkan model baru dengan berbagai pembaruan fitur dan desain, yang disambut baik oleh konsumen di berbagai daerah.

Penjualan Kumulatif Masih Sesuai Proyeksi Tahunan

Secara total, penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025 telah mencapai 5.427.253 unit. Angka ini menunjukkan kenaikan 0,19 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu 5.416.888 unit.

Meski peningkatan tersebut relatif kecil, AISI menilai capaian ini cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kondisi ini menegaskan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan roda dua tetap tinggi, terutama di segmen skuter matik yang menjadi pilihan utama karena efisiensi dan kemudahannya digunakan di perkotaan.

Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menyebutkan bahwa pihaknya tetap optimistis terhadap pencapaian penjualan tahun ini. Ia berharap pemerintah dapat mendorong aktivitas ekonomi agar daya beli masyarakat semakin meningkat.

“AISI masih menetapkan target seperti yang ditetapkan akhir tahun lalu, yaitu 6,4 juta sampai 6,7 juta unit. Harapan saya, pemerintah juga melakukan spending yang lebih besar di semester II/2025, sehingga akan membuat ekonomi bergerak lebih positif,” ujar Loman.

Dengan target tersebut, pasar motor nasional masih memiliki peluang untuk tumbuh hingga akhir tahun, terutama menjelang momentum libur panjang dan pergantian tahun yang biasanya mendorong kenaikan penjualan kendaraan baru.

Segmen Motor Listrik Masih Belum Menunjukkan Perubahan Signifikan

Sementara itu, penjualan sepeda motor listrik di Indonesia masih tergolong stagnan. Hingga saat ini, belum terlihat adanya lonjakan berarti meskipun pemerintah telah menggulirkan berbagai program subsidi dan kampanye ramah lingkungan.

Menurut AISI, salah satu penyebab utama lesunya pasar motor listrik adalah belum optimalnya insentif dari pemerintah yang seharusnya dapat menarik minat pembeli. Ketidakpastian regulasi serta lambatnya distribusi bantuan juga membuat sebagian konsumen menunda pembelian kendaraan listrik.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan harga jual yang masih lebih tinggi dibanding motor konvensional turut menjadi kendala bagi percepatan adopsi motor listrik di Tanah Air. Meski demikian, AISI berharap ke depan pemerintah dapat mempercepat kebijakan pendukung agar pasar kendaraan listrik dapat tumbuh lebih cepat.

Stabilitas Pasar Jadi Indikasi Daya Tahan Industri

Meskipun tidak mencatatkan lonjakan besar, capaian penjualan di bulan Oktober tetap menunjukkan stabilitas industri otomotif roda dua. Dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, pertumbuhan meskipun kecil tetap menjadi sinyal bahwa daya beli masyarakat tidak sepenuhnya melemah.

Peningkatan penjualan di bulan Oktober juga menunjukkan adanya efek positif dari strategi promosi dan peluncuran produk baru oleh sejumlah merek besar. Model-model anyar yang ditawarkan dengan harga kompetitif serta pembaruan teknologi turut mendorong minat konsumen untuk beralih atau menambah kendaraan baru.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di berbagai sektor ekonomi dan perbaikan daya beli, pasar sepeda motor berpotensi terus tumbuh hingga akhir tahun. Terlebih, sektor ini selama bertahun-tahun menjadi salah satu penopang utama industri manufaktur di Indonesia.

Harapan Terhadap Akhir Tahun dan Prospek ke Depan

Dengan penjualan yang mencapai lebih dari 5,4 juta unit hingga Oktober, AISI masih optimistis dapat menembus target tahunan di kisaran 6,4 juta hingga 6,7 juta unit. Untuk mencapai angka tersebut, penjualan pada dua bulan terakhir tahun ini perlu menjaga momentum positif yang telah terjadi sejak pertengahan tahun.

Produsen juga diharapkan terus berinovasi dalam menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan konsumen, terutama dari sisi efisiensi bahan bakar, kenyamanan, serta kemudahan pembelian melalui sistem kredit ringan.

Bagi pemerintah, dukungan berupa insentif dan kebijakan yang mendorong peningkatan daya beli masyarakat tetap menjadi kunci. Dengan begitu, pertumbuhan industri otomotif roda dua di Indonesia dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

Meski belum mencatatkan lonjakan besar, tren penjualan yang stabil di akhir tahun menjadi sinyal positif bahwa industri sepeda motor masih memiliki daya tahan kuat. Jika tren ini berlanjut, pasar roda dua berpotensi menutup tahun 2025 dengan capaian yang lebih baik dari perkiraan semula.

Terkini