JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyiapkan bantuan motor bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan penyuluh yang berperan langsung dalam pendistribusiannya.
Langkah ini diambil untuk meringankan beban para tenaga lapangan yang memastikan MBG tersalurkan tepat sasaran bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD di seluruh Indonesia.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/BKKBN) Wihaji menyampaikan kabar tersebut usai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta. “Bapak Presiden tadi menyampaikan akan memberikan bantuan motor kepada seluruh penyuluh di Indonesia untuk meringankan kerja dalam mendistribusikan MBG. Motor ini khusus para penyuluh KB dan PLKB,” ujar Wihaji.
Bantuan motor ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas dedikasi para penyuluh dan TPK dalam menjalankan tugasnya. Mereka menjadi ujung tombak program MBG, yang memastikan setiap paket gizi sampai ke rumah-rumah keluarga penerima manfaat secara langsung.
Wihaji menambahkan, bantuan motor kemungkinan berupa motor listrik untuk mempermudah mobilitas penyuluh di lapangan. “Ini juga mendukung efisiensi kerja mereka, terutama di daerah terpencil dan sulit dijangkau,” ujarnya. Mengenai anggaran, Wihaji menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden. “Saya tugasnya sebagai pembantu Beliau, nanti mendistribusikan kepada siapa dan biar kelihatan manfaatnya kepada rakyat Indonesia,” jelasnya.
Selain mendistribusikan MBG, Presiden Prabowo menekankan pentingnya peningkatan kapasitas penyuluh melalui edukasi dan sosialisasi program BKKBN lainnya. Hal ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat tentang program kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Wihaji menekankan bahwa penyuluh tidak hanya bertugas menyalurkan MBG, tetapi juga memberikan edukasi terkait keluarga berencana.
Dalam pertemuan tersebut, Wihaji melaporkan bahwa Indonesia memiliki 597.898 TPK, di mana 42.163 di antaranya membantu distribusi MBG khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Tugas mereka menjadi vital dalam memastikan target distribusi tercapai secara efektif dan efisien.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana turut menyoroti capaian MBG di Indonesia. Hingga 11 November 2025, sebanyak 41,6 juta orang telah menerima manfaat dari program ini. Selain itu, sebanyak 14.773 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah terbentuk dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mendukung keberlanjutan distribusi MBG.
Dadan juga memaparkan realisasi anggaran MBG pada tahun 2025. Sebanyak Rp 43,4 triliun atau setara 61,23 persen dari total pagu anggaran Rp 71 triliun telah direalisasikan, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung ketahanan gizi masyarakat. Informasi ini disampaikan Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI pada 12 November 2025.
Pemberian motor bagi TPK dan penyuluh juga dinilai dapat meningkatkan semangat dan produktivitas mereka. Dengan mobilitas yang lebih mudah, penyuluh diharapkan mampu menjangkau lebih banyak keluarga penerima manfaat, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam memastikan program MBG berjalan maksimal dan merata di seluruh Indonesia.
Wihaji menegaskan bahwa motor yang diberikan bukan sekadar alat, tetapi juga simbol dukungan pemerintah terhadap peran strategis penyuluh dan TPK dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Ini juga bagian dari upaya pemerintah agar program MBG tidak hanya tersalurkan, tetapi juga tepat sasaran,” ujarnya.
Selain bantuan motor, pemerintah juga mendorong penyuluh untuk terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan pembekalan. Edukasi mengenai keluarga berencana dan kesehatan menjadi bagian dari tugas mereka, sehingga masyarakat tidak hanya menerima bantuan gizi, tetapi juga pemahaman yang lebih baik mengenai pola hidup sehat dan perencanaan keluarga.
Dengan pemberian motor, diharapkan distribusi MBG dapat lebih efisien, terutama di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Hal ini juga mendukung target pemerintah untuk memastikan seluruh ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD menerima manfaat program secara merata.
Program MBG sendiri merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok rentan. Dukungan Presiden melalui bantuan motor bagi penyuluh dan TPK menunjukkan perhatian khusus terhadap keberhasilan program ini.
Pemerintah menargetkan agar seluruh penyuluh dan TPK dapat menjalankan tugasnya lebih optimal dengan dukungan sarana transportasi yang memadai. Bantuan motor ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat implementasi MBG, memastikan bantuan gizi sampai ke penerima, dan mendukung keberhasilan program kesehatan nasional.