IHSG Dibuka Menguat Senin 1 Desember 2025 Seiring Data Domestik Solid

Senin, 01 Desember 2025 | 11:13:14 WIB
IHSG Dibuka Menguat Senin 1 Desember 2025 Seiring Data Domestik Solid

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia membuka pekan dengan tren positif pada Senin pagi.

IHSG dibuka menguat 32,83 poin atau 0,39 persen ke posisi 8.541,54. Sementara itu, indeks LQ45 naik 1,45 poin atau 0,17 persen ke level 847,21. Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 8.470 hingga 8.600 sepanjang pekan ini, mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sentimen Domestik Menjadi Katalis Penguatan IHSG

Penguatan IHSG didorong oleh optimisme investor terhadap sejumlah data ekonomi dalam negeri, termasuk indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufacturing, neraca perdagangan, dan inflasi. Pelaku pasar juga menantikan laporan cadangan devisa yang akan diumumkan pada Jumat, 5 Desember 2025. Data-data ini menjadi indikator fundamental ekonomi Indonesia, termasuk tren produksi industri, perdagangan luar negeri, dan stabilitas moneter.

Sentimen Global Memperkuat Optimisme Investor

Selain faktor domestik, sentimen global turut mendukung IHSG. Investor menunggu laporan ekonomi Amerika Serikat, termasuk Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index, indeks ISM Manufacturing PMI, indeks Michigan Consumer Confidence preliminary, dan ADP Employment. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Desember 2025 menambah sentimen positif, dengan peluang penurunan suku bunga di kisaran 80–85 persen.

Kenaikan Harga Emas dan Logam Mulia Mendukung Sentimen Pasar

Ekspektasi penurunan suku bunga di AS berdampak positif pada logam mulia. Harga emas spot naik 0,9 persen ke 4.197 per troy ons, sementara harga perak meningkat 3,5 persen ke 55 per troy ons, mencatat rekor tertinggi baru. Kenaikan ini menambah optimisme investor terhadap instrumen safe haven di tengah ketidakpastian global.

Data Ekonomi Eropa dan Asia Jadi Fokus Investor

Di Eropa, pelaku pasar menantikan data inflasi Euro Area. Di Asia, investor fokus pada indeks PMI China sebagai indikator aktivitas manufaktur dan permintaan domestik. Data ini penting karena dapat memengaruhi aliran modal internasional ke pasar saham Indonesia.

Pergerakan Bursa Global Memberi Sentimen Positif

Pada perdagangan Jumat (28/11), bursa saham Eropa ditutup menguat. Indeks Euro Stoxx 50 naik 0,27 persen, FTSE 100 Inggris 0,27 persen, DAX Jerman 0,29 persen, dan CAC Prancis 0,29 persen. Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average menguat 0,61 persen, S&P 500 naik 0,54 persen, dan Nasdaq Composite 0,78 persen.

Bursa Asia Bergerak Variatif

Di regional Asia, pergerakan bursa cukup bervariasi. Indeks Nikkei Jepang melemah 1,67 persen, Shanghai naik 0,18 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,74 persen, dan Strait Times Singapura menguat 0,38 persen. Fluktuasi ini mencerminkan dinamika pasar regional yang dipengaruhi kombinasi data ekonomi, sentimen investor, dan kebijakan moneter masing-masing negara.

Optimisme Tetap Mendukung IHSG

Secara keseluruhan, penguatan IHSG pada awal pekan ini dipicu oleh data ekonomi domestik yang solid dan sentimen global yang relatif kondusif. Investor menilai fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung stabilitas inflasi, neraca perdagangan sehat, dan pertumbuhan sektor manufaktur. 

Penguatan IHSG sekaligus menjadi indikator bahwa pasar menilai risiko global cukup terkendali, sementara prospek ekonomi domestik menunjukkan stabilitas yang menguntungkan bagi pelaku pasar.

Terkini