PLN Energi Primer Indonesia Optimalkan Biomassa di Tasikmalaya, Masyarakat Menuai Manfaat Ekonomi

PLN Energi Primer Indonesia Optimalkan Biomassa di Tasikmalaya, Masyarakat Menuai Manfaat Ekonomi

Tasikmalaya – PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan yang memberdayakan masyarakat serta mendapat dukungan penuh dari Pemerintah. Setelah sukses mengimplementasikan program di Cilacap dan Gunung Kidul, PLN kini memperluas cakupan program tersebut ke Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (26/9) lalu.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat, menyatakan keyakinannya bahwa program pengembangan biomassa ini akan mendukung pertumbuhan wilayah, khususnya dalam sektor pertanian yang menjadi salah satu pilar utama ekonomi masyarakat Tasikmalaya.

“Program ini merupakan dukungan luar biasa untuk daerah kami. Ini adalah langkah strategis yang menjadi momentum penting bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengoptimalkan sumber daya lokal,” ujar Yedi dalam sambutannya pada Peresmian Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya.

Yedi menambahkan bahwa program ini tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dengan mengubah lahan kritis menjadi hijau dan produktif.

“Ini sejalan dengan upaya kami untuk terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan,” tambahnya.

Senada dengan itu, Rismayadi, salah seorang anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur yang turut serta dalam program ini, mengungkapkan bahwa dengan memanfaatkan tanaman indigofera, lahan tandus di desanya kini menjadi subur. Tanaman ini tidak hanya menyimpan air dengan baik, tetapi juga daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan rantingnya dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.

“Dulu lahan di sini tandus. Setelah kami tanami indigofera, tanah menjadi subur. Daunnya bisa dijadikan pakan ternak kambing atau domba, dan rantingnya digunakan untuk bahan bakar biomassa,” ungkap Rismayadi.

Dia juga optimis bahwa program ini akan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat desanya.

“Dengan adanya program penanaman indigofera ini, saya yakin ke depannya akan mendorong peningkatan ekonomi warga, terutama di Desa Bojongkapol,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rismayadi mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini semakin meningkat.

“Setelah acara peresmian, banyak warga yang penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak tentang program ini. Bahkan, perbincangan ini terus berlangsung di warung kopi,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pengembangan biomassa ini merupakan wujud nyata kolaborasi dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

“Transisi energi adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan kolaborasi yang kuat sehingga bisa direplikasi ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia,” jelas Darmawan.

Melalui program di Tasikmalaya ini, PLN berhasil memberdayakan lebih dari 400 masyarakat lokal dengan potensi nilai ekonomi mencapai Rp30 miliar per tahun.

“Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan hingga 1,25 juta masyarakat di seluruh Indonesia dengan potensi nilai ekonomi mencapai Rp9,5 triliun per tahun,” pungkasnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index