NEW YORK – Program unggulan Waste To Energy For Community (Wasteco) yang diinisiasi oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, baru-baru ini mendapat pengakuan global dalam ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024. Acara ini diikuti oleh 15 perusahaan anggota United Nations Global Compact (UNGC), melibatkan 16 grup inovator yang terdiri dari para profesional muda dari perusahaan BUMN maupun swasta.
Program Wasteco adalah bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina, yang dijalankan oleh Pertamina Hulu Mahakam. Program ini menggagas solusi pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kelurahan Manggar, Balikpapan. Program ini mendukung implementasi ESG perusahaan dan pencapaian SDG yang mencakup Tujuan 5, 7, 8, dan 13.
Dengan konsep sirkular ekonomi, Wasteco telah berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Inovasi yang dilakukan oleh PHE ini luar biasa dan sangat aplikatif untuk diterapkan di wilayah operasi Pertamina lainnya. Harapan saya, jika ini sudah berhasil di Balikpapan, tentunya bisa juga diterapkan di seluruh lokasi operasional Pertamina,” kata Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) dalam sharing session di KJRI New York.
Inovasi PHE juga mendapat apresiasi dari Konjen RI New York, Winanto Adi. "Ketika kita bicara soal keseimbangan, Pertamina telah melibatkan aspek finansial, komunitas sosial, dan lingkungan dalam program ini, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap keseimbangan tersebut," ujarnya.
Delegasi PHE juga menghadiri UN Global Compact Leaders Summit dan melakukan sharing session dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (Permias), khususnya yang fokus pada Sustainability Management.
"Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim serta optimalisasi energi dari sumber daya lokal. Inovasi ini mendukung akses energi terjangkau, andal, dan berkelanjutan dengan berbasis EBT yang berdampak ekonomi positif bagi masyarakat,” ucap Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi.
Program Wasteco mengintegrasikan kompetensi inti perusahaan dengan mengadopsi enam teknologi migas, termasuk kepala sumur, alat ukur gas, manifold, separator, saluran pipa, dan gas suar. Inovasi ini telah mendapatkan hak paten dari Kemenkumham RI pada 14 Juni 2023, menjadikannya inovasi baru pertama di Indonesia dalam pengelolaan gas metana dari sampah organik.
Hingga Juni 2024, Wasteco telah menjangkau 380 rumah tangga, memberi manfaat kepada lebih dari 1.500 orang dan 28 UMKM dengan pemanfaatan gas metana sebesar 820.800 m³/tahun. Masyarakat dapat menghemat biaya rumah tangga hingga Rp456 juta/tahun, sementara pengurangan emisi karbon mencapai 296.356 ton CO2eq/tahun.
PHE terus berkomitmen pada Sepuluh Prinsip UNGC dan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016. PHE akan terus mengelola operasi secara prudent dan profesional untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmentally Friendly, Socially Responsible, dan Good Governance.