Fadli Zon

Fadli Zon Dorong Kerja Sama Budaya Trilateral Indonesia-Eropa

Fadli Zon Dorong Kerja Sama Budaya Trilateral Indonesia-Eropa
Fadli Zon Dorong Kerja Sama Budaya Trilateral Indonesia-Eropa

JAKARTA - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menekankan pentingnya penguatan hubungan kebudayaan dengan negara-negara Eropa melalui kerja sama trilateral, saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rumania untuk Indonesia, H.E. Mr. Dan Adrian B?l?nescu, serta Duta Besar Bulgaria, H.E. Dr. Tanya Dimitrova, di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Pertemuan ini menjadi momentum untuk membuka peluang kolaborasi di bidang industri kreatif, pelestarian warisan budaya, serta pertukaran sastra dan tradisi budaya.

"Pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari semangat kerja sama yang telah terjalin dengan baik. Ini adalah kesempatan berharga untuk memperluas kolaborasi trilateral yang menyoroti komitmen bersama dalam pelestarian warisan budaya dan dialog antarperadaban," ujar Fadli dalam keterangan resmi.

Fadli menyoroti hubungan bilateral Indonesia-Rumania yang telah berjalan dengan baik. Salah satunya adalah dukungan Rumania terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota UNESCO Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage (ICSICH) periode 2026-2030, diikuti komitmen Indonesia mendukung pencalonan Rumania pada komite yang sama.

"Dukungan timbal balik ini mencerminkan kepercayaan dan semangat kemitraan yang kuat antara kedua negara dalam memajukan pelestarian warisan budaya takbenda dunia," imbuh Fadli.

Selain memperkuat hubungan bilateral, Fadli mendorong kolaborasi budaya Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa, mengacu pada keberhasilan kerja sama Indonesia-Amerika Latin dalam kegiatan GNI Cultural Festival. Ia juga mendukung penyelenggaraan Cultural Gala bertajuk 'Living Traditions: UNESCO Intangible Cultural Heritage of Bulgaria and Romania' yang akan berlangsung pada 30 Oktober 2025, sebagai wadah pertukaran budaya dan promosi warisan takbenda Eropa Timur di Indonesia.

Fadli juga membuka peluang kolaborasi lebih luas melalui pameran di National Gallery Bulgaria, menampilkan koleksi seni Indonesia. Upaya ini mengulang kesuksesan sebelumnya saat Indonesia memperkenalkan karya seni di ajang internasional melalui Duta Besar Astari Rasjid.

Tak hanya itu, Fadli Zon memaparkan rencana CHANDI kedua yang akan digelar tahun depan, sekaligus menjajaki kolaborasi produksi film bersama bertema ghosts, vampires, and castles. Ide ini bertujuan menjembatani warisan mistik Eropa Timur dengan kekayaan budaya nusantara, memperkuat diplomasi kreatif dan industri film internasional Indonesia.

"Saya yakin, melalui kerja sama berkelanjutan, termasuk melalui Cultural Gala mendatang serta kolaborasi kita di UNESCO, Indonesia, Rumania, dan Bulgaria akan mencapai tonggak baru dalam memperkuat diplomasi budaya dan saling pengertian antarbangsa," ujar Fadli menutup pertemuan.

Duta Besar Rumania, H.E. Mr. Dan Adrian B?l?nescu, menekankan pentingnya Cultural Gala Living Traditions, sebagai platform menampilkan warisan budaya bersama negara-negara Eropa Timur dan simbol kontribusi budaya antara Indonesia dan Uni Eropa. Ia juga menyinggung rencana kunjungan bilateral untuk penandatanganan MoU bidang kebudayaan serta pentingnya memperkuat people-to-people contact sebagai fondasi hubungan antarbangsa.

Sementara itu, Duta Besar Bulgaria, H.E. Dr. Tanya Dimitrova, menyoroti kekayaan sejarah dan warisan budaya Bulgaria, termasuk kota tua, bangunan berusia lebih dari 8.000 tahun, dan amfiteater yang diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia. Dimitrova berharap kolaborasi dengan Indonesia dapat memperkuat apresiasi global terhadap warisan budaya Eropa Timur sekaligus mempromosikan pertukaran seni dan pendidikan budaya.

Dalam pertemuan ini, hadir pula Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah T.D. Retnoastuti, serta Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Anindita Kusuma, yang mendukung jalannya diskusi terkait program-program budaya dan penguatan kerja sama trilateral.

Agenda ini menjadi bukti bahwa diplomasi budaya tidak hanya sebagai alat promosi, tetapi juga sebagai sarana strategis untuk meningkatkan pengaruh Indonesia di kancah global melalui kolaborasi kreatif, pertukaran intelektual, dan pelestarian warisan budaya.

Fadli menekankan bahwa kerja sama trilateral ini membuka banyak peluang bagi seniman, peneliti, dan praktisi budaya di Indonesia untuk belajar dari pengalaman Eropa Timur, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya nusantara kepada masyarakat internasional.

Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan budaya sebagai jembatan diplomasi, sekaligus meningkatkan kapasitas industri kreatif nasional, memperluas akses pasar internasional, dan mempromosikan warisan budaya Indonesia sebagai aset bangsa yang bernilai global.

Dengan demikian, pertemuan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan kebudayaan dengan negara-negara Eropa, mengembangkan industri kreatif, dan menjaga warisan budaya sebagai identitas nasional sekaligus jembatan diplomasi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index