Cetak SDM Pariwisata Tangguh dan Berdaya Saing Global

Pemerintah Fokus Cetak SDM Pariwisata Tangguh dan Berdaya Saing Global

Pemerintah Fokus Cetak SDM Pariwisata Tangguh dan Berdaya Saing Global
Pemerintah Fokus Cetak SDM Pariwisata Tangguh dan Berdaya Saing Global

JAKARTA - Pemerintah terus menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pariwisata nasional dengan membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, kreatif, dan berwawasan global. Upaya ini menjadi salah satu prioritas utama Kementerian Pariwisata dalam menghadapi persaingan pariwisata dunia yang semakin dinamis.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menuturkan bahwa pembangunan SDM pariwisata harus diarahkan tidak hanya pada kemampuan teknis, tetapi juga pada pembentukan karakter, daya cipta, dan semangat kewirausahaan.

“Saya berharap lulusan Poltekpar Bali menjadi insan yang tangguh dan berdaya cipta. Jangan hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan peluang, menggerakkan komunitas, dan membangun kemandirian,” ujar Ni Luh Puspa dalam acara Wisuda ke-31 Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali di Kampus Padma Poltekpar Bali.

Poltekpar Bali Jadi Pusat Unggulan Pendidikan Vokasi Pariwisata

Poltekpar Bali yang berada di bawah naungan Kementerian Pariwisata memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga profesional yang siap bersaing di industri pariwisata nasional maupun internasional. Sebagai pusat unggulan pendidikan vokasi, lembaga ini menjadi garda terdepan dalam menyiapkan generasi muda yang adaptif terhadap perubahan zaman.

Menurut Ni Luh Puspa, keberadaan Poltekpar Bali bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan kreativitas bagi pelaku pariwisata masa depan. Ia menegaskan, lulusan perguruan tinggi vokasi harus menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing.

Acara wisuda kali ini meluluskan 661 mahasiswa, yang menjadi bukti nyata kontribusi Poltekpar dalam mendukung peningkatan kapasitas SDM di sektor pariwisata.

“Politeknik Pariwisata Bali memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak tenaga kerja profesional dan calon pemimpin berkarakter kreatif di sektor pariwisata,” tutur Ni Luh Puspa.

Pariwisata Kembali Jadi Kekuatan Ekonomi Nasional

Dalam kesempatan itu, Ni Luh Puspa juga menyampaikan perkembangan positif sektor pariwisata Indonesia. Sepanjang tahun 2024, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 13,9 juta, sementara perjalanan wisatawan nusantara menembus lebih dari satu miliar perjalanan.

Tren pertumbuhan ini terus berlanjut hingga 2025. Hingga September, jumlah wisatawan mancanegara telah mencapai 11 juta kunjungan, dan perjalanan wisatawan nusantara sudah menembus 900 juta perjalanan.

“Ini bukan sekadar pemulihan, tetapi bukti bahwa pariwisata telah kembali menjadi kekuatan ekonomi nasional,” ujarnya.

Pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata telah bangkit pascapandemi dan menjadi pendorong utama dalam pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah pun menilai, keberhasilan ini tidak lepas dari peran SDM pariwisata yang mampu beradaptasi dengan perubahan tren global dan kebutuhan industri.

Pendidikan Vokasi dan Kolaborasi Industri

Sebagai langkah konkret untuk memperkuat kualitas SDM, Kementerian Pariwisata terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, dunia usaha, dan pelaku industri. Kolaborasi ini diwujudkan dalam penguatan sistem pendidikan vokasi pariwisata di enam politeknik pariwisata yang berada di bawah kementerian.

Melalui sinergi tersebut, pemerintah ingin memastikan bahwa kurikulum dan proses pembelajaran selaras dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Mahasiswa tidak hanya dibekali keterampilan praktis, tetapi juga pemahaman menyeluruh tentang pariwisata berkelanjutan dan berorientasi pada kualitas layanan.

Kementerian juga mendorong setiap politeknik untuk menjadi inkubator wirausaha muda pariwisata, agar lulusan tidak sekadar mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja baru di sektor wisata dan ekonomi kreatif.

Serapan Tinggi Tenaga Lulusan Poltekpar Bali

Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja mengungkapkan bahwa tingkat serapan lulusan tahun ini sangat menggembirakan. Dari total 661 lulusan, 63 persen telah bekerja di industri pariwisata, 11 persen memilih berwirausaha, dan 30 persen lainnya tengah menjalani proses perekrutan.

Capaian tersebut membuktikan bahwa kurikulum yang diterapkan Poltekpar Bali relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten.

“Tingkat serapan ini menunjukkan bahwa kurikulum dan program pembelajaran Poltekpar Bali relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Ida Bagus.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kemampuan intelektual dan kebijaksanaan dalam bekerja di industri pariwisata.

“Setiap lulusan diharapkan tidak hanya cerdas berpikir, tetapi juga bijak bertindak. Ilmu tanpa kebijaksanaan ibarat cahaya tanpa arah, terang namun tak memberi makna,” katanya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa keberhasilan SDM pariwisata tidak hanya diukur dari kompetensi teknis, tetapi juga dari kemampuan untuk bersikap etis dan beradaptasi di tengah dinamika global.

Menuju SDM Pariwisata Unggul dan Mandiri

Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa pembangunan SDM merupakan fondasi utama dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga pada penguatan karakter, integritas, dan semangat gotong royong.

Dengan adanya lulusan vokasi yang siap kerja dan berjiwa wirausaha, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat semakin kompetitif di kancah internasional. Pemerintah pun terus memperkuat dukungan agar setiap institusi pendidikan pariwisata menjadi pusat pengembangan talenta unggul yang mampu membawa Indonesia menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Harapan ke Depan

Pemerintah percaya bahwa masa depan pariwisata Indonesia bergantung pada kualitas SDM-nya. Dengan dukungan lembaga pendidikan seperti Poltekpar Bali dan kerja sama industri yang kuat, sektor ini diyakini mampu menciptakan lebih banyak peluang kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ekonomi nasional.

“Kita ingin membangun SDM pariwisata yang tidak hanya tangguh dan kreatif, tetapi juga berkarakter dan berwawasan global,” tutup Ni Luh Puspa.

Dengan komitmen tersebut, sektor pariwisata diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga ruang bagi generasi muda Indonesia untuk berkontribusi dalam memperkenalkan budaya dan potensi negeri ke dunia internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index