JAKARTA - Pertamina menyesuaikan harga BBM non-subsidi pada November 2025, sementara harga Pertamax dan BBM subsidi tetap stabil di seluruh wilayah Indonesia.
Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina kembali disesuaikan pada November 2025, mengikuti tren kenaikan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Berdasarkan data resmi di laman mypertamina.id, dua jenis BBM non-subsidi yakni Pertamina Dex (Pertadex) dan Dexlite kembali mengalami kenaikan harga di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Kendati demikian, harga Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, serta BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar masih stabil. Pertamina memastikan penyesuaian harga ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi nasional dan daya beli masyarakat.
“Perubahan harga BBM nonsubsidi dilakukan sesuai perkembangan harga rata-rata minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” tulis keterangan resmi Pertamina.
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per 13 November 2025
Berikut rincian harga BBM Pertamina di seluruh Indonesia:
Pulau Sumatera
Aceh
Pertamax Turbo: Rp13.400
Pertamax: Rp12.500
Pertamina Dex: Rp14.500 (naik dari Rp14.300)
Dexlite: Rp14.200 (naik dari Rp14.000)
Sumatera Utara
Pertamax Turbo: Rp13.400
Pertamax: Rp12.500
Pertamina Dex: Rp14.500
Dexlite: Rp14.200
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau
Pertamax Turbo: Rp13.700
Pertamax: Rp12.800
Pertamina Dex: Rp14.800
Dexlite: Rp14.500
Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung
Pertamax Turbo: Rp13.400
Pertamax: Rp12.500
Pertamina Dex: Rp14.500
Dexlite: Rp14.200
FTZ Sabang
Pertamax: Rp11.500
Dexlite: Rp13.000
Pulau Jawa & Bali
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali
Pertamax Turbo: Rp13.100
Pertamax Green: Rp13.000
Pertamax: Rp12.200
Pertamina Dex: Rp14.200 (naik dari Rp14.000)
Dexlite: Rp13.900 (naik dari Rp13.700)
Kalimantan
Kalimantan Barat, Tengah, Timur, Utara
Pertamax Turbo: Rp13.400
Pertamax: Rp12.500
Pertamina Dex: Rp14.500
Dexlite: Rp14.200
Kalimantan Selatan
Pertamax Turbo: Rp13.700
Pertamax: Rp12.800
Pertamina Dex: Rp14.800
Dexlite: Rp14.500
Sulawesi
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
Pertamax Turbo: Rp13.400
Pertamax: Rp12.500
Pertamina Dex: Rp14.500
Dexlite: Rp14.200
Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Barat (NTB) & Nusa Tenggara Timur (NTT)
Pertamax Turbo: Rp13.100
Pertamax Green: Rp13.000
Pertamax: Rp12.200
Pertamina Dex: Rp14.200
Dexlite: Rp13.900
Maluku & Papua
Maluku, Maluku Utara
Pertamax: Rp12.500
Dexlite: Rp14.200
Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya
Pertamax: Rp12.500
Pertamina Dex: Rp14.500 (beberapa wilayah Rp14.300)
Dexlite: Rp14.200
Free Trade Zone (FTZ) Batam
Pertamax Turbo: Rp12.450
Pertamax: Rp11.700
Pertamina Dex: Rp13.500
Dexlite: Rp13.200
Kenaikan Harga Bersifat Ringan dan Selektif
Jika dibandingkan dengan Oktober 2025, kenaikan harga Pertamina Dex dan Dexlite berkisar antara Rp200 per liter. Penyesuaian ini bersifat ringan dan selektif, hanya diberlakukan pada BBM non-subsidi yang mengikuti mekanisme pasar.
Pertamina menegaskan bahwa harga Pertamax, Pertamax Green, dan BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar tetap sama untuk menjaga kestabilan inflasi dan daya beli masyarakat. Langkah ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi nasional di tengah situasi global yang fluktuatif.
Pertamina Imbau Masyarakat Cek Harga Resmi
Pertamina mengimbau masyarakat untuk mengecek harga BBM terkini secara berkala melalui situs resmi mypertamina.id atau aplikasi MyPertamina. Selain menampilkan informasi harga, aplikasi tersebut juga menyediakan fitur pembayaran digital, promo pembelian BBM, dan informasi SPBU terdekat.
Harga di setiap provinsi bisa sedikit berbeda karena perbedaan biaya distribusi dan logistik. Pertamina juga terus memastikan pasokan BBM aman dan mencukupi di seluruh wilayah, termasuk di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
BBM Subsidi Tetap Stabil
Masyarakat pengguna Pertalite dan Solar tidak perlu khawatir karena harga kedua BBM subsidi tersebut belum mengalami perubahan. Pemerintah bersama Pertamina terus menyalurkan subsidi agar tetap tepat sasaran, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua, transportasi publik, dan pelaku UMKM.
Langkah stabilisasi ini menjadi bagian dari komitmen menjaga keseimbangan antara kepentingan fiskal negara dan kebutuhan energi masyarakat.
Secara umum, penyesuaian harga BBM Pertamina pada November 2025 menunjukkan dinamika pasar energi yang wajar. Kenaikan hanya terjadi pada BBM non-subsidi, sementara harga BBM subsidi dan Pertamax tetap stabil.
Pertamina menyatakan akan terus meninjau harga secara berkala berdasarkan perkembangan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah, dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan konsumen serta ketersediaan energi nasional.