JAKARTA - Ratu Maxima ditunjuk sebagai UNSGSA untuk Financial Health pada 25 September 2024, memperluas cakupan pengabdiannya yang sebelumnya fokus pada inklusi keuangan sejak 2009.
Mandat baru menekankan pentingnya sistem keuangan yang mampu membantu masyarakat mengelola keuangan harian, membangun cadangan untuk kebutuhan tak terduga, menabung dan berinvestasi untuk masa depan, serta merasa percaya diri dan aman secara finansial.
“Financial health bukan hanya soal akses ke layanan keuangan, tetapi apakah layanan itu benar-benar meningkatkan stabilitas hidup masyarakat,” kata dokumen resmi UNSGSA. Pendekatan ini menegaskan bahwa ketahanan finansial merupakan hasil desain, regulasi, dan penyampaian sistem keuangan, bukan semata tanggung jawab individu.
Indonesia Sebagai Destinasi Prioritas
Indonesia menjadi fokus kunjungan karena memiliki potensi ekonomi besar sekaligus menghadapi tantangan struktural terkait ketahanan rumah tangga. Meski inklusi keuangan meningkat pesat, banyak keluarga masih rentan terhadap guncangan ekonomi, penurunan pendapatan, perubahan demografi, dan risiko iklim.
Dokumen UNSGSA menekankan bahwa kerentanan ini dapat melemahkan neraca rumah tangga dan memengaruhi konsumsi nasional, stabilitas perbankan, serta kesiapan Indonesia menuju status negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Oleh karena itu, penguatan financial health menjadi prioritas strategis.
Agenda Kunjungan: Dari Pemerintah hingga Komunitas
Selama empat hari di Indonesia, Ratu Maxima dijadwalkan melakukan sejumlah agenda strategis. Pertemuan dengan pejabat tinggi pemerintah akan membahas integrasi prinsip financial health dalam kebijakan nasional. Selain itu, ia akan berdialog dengan regulator sistem keuangan, melakukan kunjungan ke komunitas dan nasabah lembaga keuangan untuk melihat tantangan di lapangan, serta bertemu manajemen industri keuangan dan pelaku inovasi digital.
Ratu Maxima menekankan pentingnya solusi finansial yang berorientasi pada masyarakat (customer-centric), menekankan kebutuhan akan produk keuangan yang terjangkau, mudah digunakan, dan berdampak langsung pada ketahanan rumah tangga.
Empat Pesan Utama Lawatan UNSGSA
Dalam kunjungan ini, Ratu Maxima membawa empat pesan penting. Pertama, menjadikan financial health sebagai prioritas nasional. Kedua, mendorong kemudahan pengelolaan keuangan dan memperkuat ketahanan rumah tangga. Ketiga, memperkuat kesiapan masa depan melalui pensiun dan tabungan jangka panjang. Keempat, melindungi masyarakat dari penipuan keuangan dan digital fraud.
Empat pesan ini menjadi panduan strategis bagi pemerintah dan sektor keuangan dalam merancang kebijakan serta produk yang tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga memastikan ketahanan finansial masyarakat secara nyata dan berkelanjutan.
Relevansi Kunjungan dengan Tantangan Nasional
Kunjungan Ratu Maxima menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi muda, urbanisasi cepat, dan digitalisasi masif. Tantangan yang dihadapi mencakup perilaku finansial rumah tangga, kesiapan menghadapi risiko ekonomi, dan perlindungan terhadap inovasi keuangan digital yang rentan disalahgunakan.
Dengan pendekatan financial health, Indonesia diharapkan mampu mengoptimalkan potensi ekonomi nasional, mengurangi risiko kerentanan rumah tangga, serta meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Hal ini sejalan dengan target jangka panjang Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Sejarah Kunjungan dan Fokus Baru
Ratu Maxima sebelumnya telah mengunjungi Indonesia pada 2012, 2016, dan 2018, dengan fokus pada inklusi keuangan. Namun, kunjungan tahun 2025 ini membawa mandat baru yang lebih luas, menekankan bahwa akses ke layanan keuangan saja tidak cukup. Kesehatan finansial masyarakat harus menjadi fokus utama, memastikan stabilitas dan keberlanjutan kesejahteraan rumah tangga.
Mandat baru ini juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Dengan pendekatan yang komprehensif, Indonesia dapat mengoptimalkan inovasi digital sekaligus melindungi ketahanan finansial masyarakat di tengah disrupsi ekonomi global dan tantangan domestik.
