Sebuah kebakaran hebat mengguncang Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau pada Jumat, 24 Januari 2025 malam. Insiden tersebut menghanguskan empat rumah warga akibat kebakaran yang diduga berasal dari sebuah mobil pick-up yang sedang memuat bahan bakar minyak (BBM) ilegal. Sopir dengan inisial A dan rekannya kini ditahan oleh pihak yang berwajib.
Menurut laporan dari Polres Baubau, kejadian bermula ketika sebuah mobil pick-up memuat sekitar 40 jeriken BBM ilegal melewati Jalan Dayanu Ikhsanuddin. Kendaraan tersebut kemudian terbakar dan menabrak pagar rumah penduduk sebelum akhirnya meledak. "Kebakaran berawal dari mobil yang lewat dalam keadaan terbakar, kemudian menabrak pagar rumah warga," ungkap Lurah Lipu, Irwan Septian, menambahkan bahwa api dengan cepat menjalar ke rumah-rumah warga di sekitarnya.
Sehari setelah kejadian, tim kepolisian yang dipimpin oleh Kasatreskrim Polres Baubau, Iptu Ridlo Muzayyin S Basuki, segera melakukan penyelidikan mendalam. "Kami bergerak cepat berdasarkan beberapa informasi yang kami terima. Kami telah menangkap sopir berinisial A dan rekannya," jelasnya. Ridlo menambahkan, penyelidikan lebih lanjut juga mengungkap identitas pemilik mobil yang berinisial H, yang saat ini sedang dalam pemeriksaan.
Tindakan A dan rekannya ini menciptakan kekhawatiran akan praktik BBM ilegal yang tidak hanya melanggar hukum tetapi juga membahayakan keselamatan publik. "Sopir ini pada awalnya bermaksud membeli BBM, tetapi kemudian terlibat dalam bisnis ilegal tersebut. Kami sedang melengkapi alat bukti untuk menyelesaikan kasus ini," tegas Ridlo.
Kebakaran tersebut tidak hanya merugikan secara material, tetapi juga menimbulkan trauma bagi warga yang terdampak. "Kami sangat khawatir melihat bagaimana api dengan cepat menyebar. Ada beberapa warga yang terdampak secara emosional karena harus kehilangan tempat tinggal," ujar salah seorang penduduk yang namanya enggan disebutkan.
Menyusul insiden tersebut, pihak berwenang menyerukan pengetatan pengawasan terhadap penjualan BBM ilegal di wilayah tersebut. Praktik ilegal semacam ini tidak hanya mengancam keselamatan publik tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi lebih lanjut. Polres Baubau menyatakan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini agar menjadi pelajaran bagi pihak lain yang mungkin terlibat dalam kegiatan serupa.
Kebakaran ini juga memicu perhatian media dan masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan risiko terkait distribusi BBM secara aman. Para ahli mengingatkan potensi bahaya yang bisa timbul akibat penyimpanan dan pengangkutan BBM tanpa prosedur keselamatan yang memadai.
"Kami mengimbau seluruh pihak agar tidak terlibat dalam pengangkutan dan penyimpanan BBM ilegal. Ini bukan hanya masalah legalitas, tetapi menyangkut keselamatan dan kesejahteraan semua orang," ujar Bungin, salah satu anggota kepolisian yang terlibat dalam investigasi.
Investigasi lebih lanjut akan terus dilakukan untuk memastikan pihak-pihak yang bertanggung jawab dapat dibawa ke hadapan hukum. Selain sopir A dan rekannya, pihak berwenang juga mencari saksi mata lain yang dapat memberikan keterangan lebih dalam mengenai insiden kebakaran tersebut.
Sementara itu, pemerintah daerah bersama aparat setempat telah menyediakan tempat penampungan sementara bagi korban kebakaran. Dukungan psikologis dan material juga akan diberikan untuk membantu warga memulihkan diri dari kerugian yang diderita.
Kejadian di Baubau ini menjadi peringatan keras bagi pelaku usaha maupun sopir yang terlibat dalam praktik ilegal serupa. Dengan sinergi antara warga, aparat penegak hukum, dan pemerintah, diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Bagi warga Kota Baubau, keamanan dan keselamatan menjadi prioritas. Dengan mematuhi peraturan dan menghindari praktik-praktik ilegal, diharapkan setiap individu bisa berkontribusi positif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sejahtera bagi semua.