Minyak

Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Ancam Tarif AS: Dampak Terhadap Pasar Energi Global

Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Ancam Tarif AS: Dampak Terhadap Pasar Energi Global
Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Ancam Tarif AS: Dampak Terhadap Pasar Energi Global

JAKARTA - Harga minyak mentah dunia tetap stabil pada hari Rabu, 29 Januari 2025, seiring dengan investor yang terus mencermati potensi dampak dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap impor dari Kanada dan Meksiko. Kebijakan ini dijajaki di tengah peningkatan persediaan minyak mentah mingguan AS yang semakin memicu kekhawatiran dalam pasar energi global.

Harga Minyak yang Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Mengutip laporan dari Reuters, harga minyak mentah jenis Brent turun tipis sebesar 2 sen, menjadikannya US$77,47 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik sedikit 4 sen menjadi US$73,81 per barel, yang mencatatkan kenaikan 0,1%. Harga kedua jenis minyak ini memang mengalami sesi perdagangan yang bervariasi pada awal pekan, dipicu oleh meningkatnya minat terhadap produk kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah dari startup China, DeepSeek, yang memicu kekhawatiran mengenai permintaan energi global yang signifikan untuk menggerakkan pusat data dan mengguncang sektor energi.

Di samping itu, data ekonomi yang lemah dari China turut memperburuk prospek permintaan minyak dunia, memberikan tekanan tambahan terhadap harga minyak yang sudah fluktuatif.

Tarif Baru Trump: Potensi Dampak

Sumber dari Gedung Putih menyebutkan pada Selasa, 28 Januari 2025, bahwa Presiden AS, Donald Trump, masih berencana untuk menerapkan tarif sebesar 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko pada minggu pertama bulan Februari. "Ini merupakan respons terhadap arus imigran ilegal dan penyelundupan fentanil yang meningkat dari kedua negara tersebut ke Amerika Serikat," ungkap seorang pejabat senior White House dalam sebuah pernyataan resmi.

Sementara itu, presiden AS sebelumnya telah memberikan sinyal yang bertentangan mengenai kapan tarif ini akan berlaku, menimbulkan kebingungan dalam pasar global. Walaupun belum jelas bagaimana tarif baru ini mungkin mempengaruhi impor minyak ke Amerika Serikat, fakta bahwa Kanada menyuplai sekitar 3,9 juta barel minyak per hari dan Meksiko menyuplai 733.000 barel per hari ke AS pada tahun 2023 menjadi poin perhatian utama.

Yuki Takashima, ekonom dari Nomura Securities, menegaskan bahwa "Investor saat ini berusaha mengevaluasi dampak dari kebijakan tarif Trump." Ia menambahkan, "Jika tarif benar-benar diterapkan, pasar energi AS bisa menghadapi gangguan langsung karena harga energi yang meningkat bisa menurunkan tingkat konsumsi."

Kondisi Pasar Minyak Global dan Fundamental Ekonomi Lainnya

Pasar minyak mentah juga turut dipengaruhi oleh perkembangan terbaru dari American Petroleum Institute (API) yang mengungkapkan bahwa stok minyak mentah dan bensin di AS mengalami peningkatan minggu lalu, meskipun persediaan sulingan mengalami penurunan. Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) diharapkan untuk merilis data resmi mereka pada Rabu sore waktu setempat.

Dari Timur Tengah, ketegangan terkait gangguan pasokan di Libya sedikit mereda setelah National Oil Corp, yang beroperasi di bawah kendali pemerintah Libya, menyatakan aktivitas ekspor kembali normal pasca pembicaraan antara pemerintah dan para pengunjuk rasa.

Tidak hanya faktor regional dan harga minyak mentah, perhatian juga tertuju pada langkah-langkah organisasi negara-negara penghasil minyak, OPEC+. Menteri Energi Arab Saudi dan beberapa mitra dari OPEC+ dilaporkan menggelar pembicaraan intensif menyusul seruan Presiden Trump untuk menekan harga minyak. Rangkaian pertemuan tingkat tinggi ini diharapkan dapat memberikan arahan baru dalam pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan berlangsung minggu depan, dengan kemungkinan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk menyeimbangkan pasar energi global.

Pasar Energi dan Reaksi Pelaku Pasar

Sebagai usaha mengantisipasi dampak dari kebijakan AS dan dinamika pasar global, beberapa pedagang minyak mulai menyesuaikan posisi mereka di tengah volatilitas yang dipicu oleh gejolak pasar keuangan akibat dampak dari peluncuran produk AI DeepSeek. Kemajuan teknologi dan inovasi AI yang terus berkembang mengindikasikan potensi perubahan kebutuhan energi di masa depan. Hal ini menambah variabel baru dalam perhitungan para pelaku pasar.

Meskipun situasi ekonomi global dan kebijakan tarif baru mengimplikasikan banyak ketidakpastian, fokus dari para pelaku pasar kini beralih ke bagaimana respons dari negara-negara besar produsen dan konsumen minyak terhadap kebijakan AS ini bisa mempengaruhi keseimbangan permintaan serta suplai dalam jangka panjang.

Sebagai penutup, pelaku pasar akan terus mengawasi sinyal-sinyal dari pemerintahan AS serta tanggapan dari negara-negara terkait yang diharapkan dapat memberikan panduan lebih jelas terhadap arah harga dan kebijakan minyak mentah di masa mendatang. Pandemi, ketegangan geopolitik, dan inovasi teknologi terus menjadi faktor intermiten yang menguji dinamika pasar energi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index